Clock Clock

Pages

Perbedaan Hub dan Switch


Perbedaan Hub dan Switch terletak dari bagaimana packet data / informasi yang dikirim kepada mereka diproses. Ketika data masuk atau datang ke Hub, Hub akan mengambil data tersebut dan akan mentransmisikannya ke setiap komputer yang terhubung ke Jaringan.
Tetapi lain halnya dengan Switch, ia akan menerima data tersebut dan hanya akan mengirimkannya ke komputer yang berkepentingan menerima data tersebut.
Penggunaan Switch akan memotong penggunaan bandwith jaringan anda secara signifikan, terutama bila kita memiliki jaringan dengan banyak komputer dan semuanya sibuk untuk mengirim dan menerima data disaat bersamaan. Keunggulan switch yang lain ialah data akan lebih aman dari aksi pencurian data dengan cara sniffer.

Switch : Managed dan Unmanaged

Saat membeli switch kita akan diberi beberapa pilihan tipe, ada tipe yang managedunmanaged, dan smart managed. Selain itu ada juga beberapa switch yang memiliki fitur khusus.
Bila kita memiliki jaringan dengan komputer yang relatif sedikit seperti rumah atau kantor kecil, kita dapat menggunakan Switch dengan fitur Unmanaged. Tipe ini cukup praktis karena kita tidak perlu melakukan konfigurasi untuk penggunaannya dan harganya lebih murah. Cukup hubungkan / colok kabel LAN ke switch, maka komputer akan langsung terhubung ke jaringan.
Gambar Switch
Lain halnya bila kita memiliki jaringan yang cukup besar, kita bisa menggunakan Switch dengan fitur managed. Managed Switch memiliki pilihan setting Admin dimana kita bisa membuat Virtual Lan (VLAN), menyetting kecepatan port, host dan pilihan lainnya.
Biasanya penggunaannya akan membutuhkan Web Browser atau command line dengan interface seperti telnet atau Shell untuk pengaksesan pengaturan Switch.
Sedangkan untuk Switch dengan fitur smart managed, adalah percampuran fitur antara managed dan unmanaged. Fungsinya hampir sama seperti managed tetapi menawarkan penggunaan yang lebih mudah, meskipun fitur ini tidak memiliki fitur sebanyak managed Switch.

Jadi pilih mana membeli Hub atau Switch ?

Dikantor penulis karena memang pirantinya adalah warisan dan dahulu memang jauh lebih murah membeli Hub, maka mayoritas masih menggunakan Hub sebagai penghubung komputer ke jaringan (sering terjadi collisions). Sedangkan penggunaan switch unmanaged hanya digunakan untuk Client Ncomputing saja.
Untuk saat ini popularitas Hub semakin memudar disebabkan harga switch yang semakin murah, serta fakta bahwa Switch menawarkan kinerja yang lebih baik daripada Hub. Maka sebaiknya anda membeli switch daripada membeli hub bila ingin membangun jaringan komputer.

Jenis Kabel UTP

Ada berbagai jenis standar kabel UTP yang digunakan secara luas untuk audio dan komunikasi data. UTP dikelompokkan dengan istilah “Category” dan oleh karena itu nama tipe UTP diawali dengan CAT (diambil dari kata “Category“). Semakin tinggi kategori, semakin rapat lilitan ke-delapan pasang kabel yang ada dalam isolator kabel UTP. Semakin rapat lilitan kabel ini, berarti semakin tinggi bandwidth efektif dan kapasitas output yang dapat dicapai. Semakin tinggi Kategori juga berarti semakin jauh pula jangkauan sinyal yang bisa disalurkan oleh kabel serta semakin kecil resiko hilangnya sinyal.

Jaringan kabel data, baik analog maupun digital, dapat dianalogikan persis seperti jalur pipa PDAM sebagai jaringan penyalur air. Logikanya semakin besar volume air yang akan disalurkan, semakin besar pipa yang harus disediakan. Karena kita semua paham bahwa secara teori, pipa besar dapat menyalurkan volume air yang besar pula.

Namun ada satu lagi pemahaman penting yang menarik untuk dicermati. Dalam jaringan data, jika ada satu titik saja dalam sirkuit atau network karena suatu hal menjadi lambat, maka biasanya keseluruhan sirkuit atau network tersebut akan terpengaruh. Dalam contoh analogi saluran air, jika Anda memiliki pipa berukuran 4″ yang menyalurkan air dari satu titik ke titik lain, air akan mengalir dengan stabil dalam jarak yang jauh.

Namun jika air mengalir beberapa meter melalui pipa berukuran 4″, kemudian ada bagian kecil yang dipersempit menjadi berukuran 1″ maka otomatis output air yang diterima oleh ujung yang lain dari pipa hanyalah sebesar volume air yang dapat melewati pipa 1″, bahkan setelah selanjutnya diperbesar kembali menjadi 4″. Dengan juga halnya dalam jaringan. Jika Anda memiliki jaringan yang dirancang untuk mentransfer data dengan kecepatan 100Mbps namun Anda melakukan kesalahan kecil dengan memilih kabel yang tidak tepat, memotong kabel dengan keliru, atau membuat konektor dengan kualitas rendah maka keseluruhan jaringan akan menjadi lambat. Penurunan kecepatan ini terkunci pada kecepatan titik terendah dari keseluruhan koneksi jaringan. Dalam dunia hardware kondisi ini sering disebut sebagai bottle-neck.

Trus bagaimana cara memilih kabel yang tepat? Silakan cermati kategori Kabel UTP yang banyak beredar berikut ini:

Kabel UTP jenis CAT3

Kabel kategori 3 adalah kabel standar yang digunakan dalam industri telekomunikasi. Selama beberapa tahun belakangan tipe kabel ini masih digunakan secara luas di seluruh industri telekomunikasi. Kabel tipe ini bisa membawa data dengan kecepatan lebih dari 10Mbps. Untuk kepentingan transfer data dalam sirkuit audio atau transfer data kecepatan rendah biasanya cukup digunakan tipe kabel CAT3.

Kategori kabel ini banyak diminati karena relatif murah dan tersedia dalam berbagai pilihan dari segi jumlah isi inti kabel dalam 1 unit kabel UTP. Ada beberapa pilihan kabel yang dapat dipilih sesuai kebutuhan. Ada yang berisi 2-pasang, 4-pasang, 6-pasang, 16-pasang, 25-pasang bahkan lebih. Konduktor dalam kabel ini terdiri dari beberapa kawat yang dililit berpasangan dengan isolator kabel yang dilengkapi dengan kode warna. Kode warna dari pasangan kabel yang ada pada CAT3 dimulai dengan “putih/biru” sebagai pasangan pertama
dan dilanjutkan dengan urutan kode warna grafik sesuai jumlah pasangan kabel.

Kabel UTP jenis CAT5

Kabel kategori 5 dipilih menjadi standar kabel UTP semenjak pertama kali kabel UTP populer dan digunakan untuk aplikasi komunikasi jaringan/data. Kabel CAT5 biasanya terdiri dari empat pasang kabel. Kabel ini diperuntukkan bagi aplikasi data hingga 100MHz. Tapi, meski kabel data UTP umumnya dinamakan “kabel CAT5″, Jangan keliru antara CAT5 dengan CAT5E. Kabel CAT5 sangat identik dengan kabel CAT5E kecuali bahwa kabel CAT5E memiliki standar keseragaman dan kerapatan lilitan pasangan kabel yang lebih tinggi.

Kabel UTP jenis CAT5E

Kabel Kategori 5E adalah standar industri baru untuk instalasi kabel data UTP. Kabel ini biasanya juga terdiri dari empat pasang kabel. Rating bandwidth kabel CAT5E adalah 100Mbps, namun bandwith maksimalnya bisa mencapai 1000Mbps jika diinstall dengan standar kualitas yang ketat. Saat ini CAT5E adalah standar baru untuk semua konstruksi kabel UTP. Oleh karenanya saat ini kabel CAT5E sudah tersedia secara luas dengan kualitas yang lebih tinggi daripada CAT5 dengan harga dasar yang hampir sama seperti CAT5. Bahkan beberapa perusahaan sudah menghentikan penggunaan kabel CAT5 dalam instalasi jaringan mereka.


Kabel UTP jenis CAT6

Kabel kategori 6 adalah standar kabel UTP dengan sertifikasi resmi paling tinggi. Kabel ini identik dengan CAT5E namun telah memenuhi standar yang lebih ketat bukan hanya soal kerapatan lilitan tiap pasang kabel namun juga termasuk tingkat penyaluran data, isolator kabel dan pelindung tiap pasang kabel. Dengan lilitan semakin rapat, ditambah semakin baik isolator dan pemisahan tiap pasang kabel maka semakin rendah noise atau berkurangnya sinyal sehingga CAT6 mampu menyalurkan data dengan bandwidth tertinggi di kelasnya. Kabel CAT6 biasanya juga terdiri dari empat pasang kabel tembaga. Jika Anda melakukan instalasi jaringan 1000Mbps atau Gigabit LAN, tak ada pilihan lain, kabel UTP tipe inilah yang harus digunakan.

Macam-macam Topologi Jaringan Komputer

Topologi Jaringan adalah hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Macam Topologi Jaringan ada 5 macam yaitu Topologi Bintang, Topologi Cincin, Topologi Bush, Topologi Mesh, Topologi Pohon. Semua ini merupakan Topologi Jaringan Komputer.
Sedangkan Topologi jaringan dalam telekomunikasi adalah suatu cara menghubungkan perangkat telekomunikasi yang satu dengan yang lainnya sehingga membentuk jaringan. Dalam suatu jaringan telekomunikasi, jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi. Untuk itu maka perlu dicermati kelebihan/keuntungan dan kekurangan/kerugian dari masing masing topologi berdasarkan karakteristiknya masing topologi berdasarkan karakteristiknya. Berikut ini adalah jenis atau Macam - macam Topologi dari jaringan tersebut
  • Topologi bus
Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain.
Kesulitan utama dari penggunaan kabel sepaksi adalah sulit untuk mengukur apakah kabel sepaksi yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node.).
Pada topologi bus dua ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan men tap Ethernetnya sepanjang kabel.
Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan
 Gambar Topologi Bus
  •  Topologi Ring
Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan. Topologi ring digunakan dalam jaringan yang memiliki performance tinggi, jaringan yang membutuhkan bandwidth untuk fitur yang time-sensitive seperti video dan audio, atau ketika performance dibutuhkan saat komputer yang terhubung ke jaringan dalam jumlah yang banyak.
 Gambar Topologi Ring
  •  Topologi Star
Topologi star digunakan dalam jaringan yang padat, ketika endpoint dapat dicapai langsung dari lokasi pusat, kebutuhan untuk perluasan jaringan, dan membutuhkan kehandalan yang tinggi. Topologi ini merupakan susunan yang menggunakan lebih banyak kabel daripada bus dan karena semua komputer dan perangkat terhubung ke centralpoint. Jadi bila ada salah satu komputer atau perangkat yang mengalami kerusakan maka tidak akan mempengaruhi yang lainnya (jaringan).
 Gambar Topologi Star
  •   Topologi Tree
Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .
 Gambar Topologi Tree
  • Topologi Mesh
Topologi jala atau Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicatedlinks).
Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports).
 Gambar Topologi Mesh

Tentang Saya

Foto saya
Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
Jika orang lain bisa melakukan, Kenapa Saya tidak . . ?

Manchester United

Manchester United
Glory Glory Man United